Persiapkan Masa Tua, Dengan Ngerumpi Dan Ngopi, Lebih tenang pegang uang, perbanyak dzikir dan sembahyang...
Hidup memberi dua pilihan :
Pertama, bekerja sampai masa tua atau kedua, bekerja untuk masa tua. Saya memilih yang kedua.
Saya pernah di jalur aman (bekerja di instansi), lalu menjadi konsultan, akademisi, hingga HRD industri nasional. Karier dan penghasilan naik, tetapi pertanyaan itu selalu kembali : cukupkah untuk masa tua?
Saya mencoba asuransi dan networking. Hasilnya besar, namun duplikasi berat. Hingga akhirnya saya menemukan model sederhana :
tanpa rumit, tanpa target memaksa—cukup alihkan belanja 160 ribu/bulan dan bercerita jujur. Satu bulan satu orang, konsisten setahun, berpotensi ±46 juta/bulan.
Bukan karena orangnya hebat, tapi karena sistemnya sederhana.
Masa tua bukan untuk dikhawatirkan, tapi dipersiapkan.
Yang ingin bergabung hubungi orang baik yang membagikan artikel ini.
Mau lihat bisnisnya KLIK
