Permasalahan Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) yang menyebabkan stagnasi pada bisnis travel umroh, beserta analisis akar masalah dan solusi yang dapat diterapkan, dari catatan pengamatan kolaborasi dgn pengalaman ;✍🏼✍🏼
Identifikasi Permasalahan Manajemen SDM
Kurangnya Solidaritas Tim Karyawan
Tim yang tidak solid dapat menghambat komunikasi, koordinasi, dan produktivitas.
Dampak
Kualitas layanan menurun, konflik internal, dan hilangnya kepercayaan pelanggan.
Kurangnya Pengembangan Keterampilan (Skill Up)
Karyawan tidak mengikuti perkembangan industri dan teknologi terbaru.D
Dampak: Layanan menjadi ketinggalan zaman, kurang inovatif, dan tidak mampu bersaing.
Kurangnya Jiwa Pemasaran (Marketer)
Karyawan tidak proaktif dalam mempromosikan layanan dan membangun hubungan dengan pelanggan.
Dampak; Penurunan jumlah pelanggan, kesulitan mencapai target penjualan, dan citra perusahaan kurang dikenal.
AKAR MASALAH :
Faktor Kepemimpinan (Owner/Pimpinan):*
Titik jenuh: Pimpinan kehilangan motivasi dan inovasi.
FAKTOR KARYAWAN :
Kurangnya motivasi dan keterlibatan*: Karyawan merasa tidak dihargai atau tidak memiliki kesempatan untuk berkembang.
Kurangnya pelatihan dan pengembangan*: Karyawan tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan.
Budaya kerja yang negatif:* Kurangnya komunikasi, kepercayaan, dan kerja sama.
Solusi yang Dapat Diterapkan
Kurangnya delegasi:* Pimpinan tidak memberikan wewenang dan tanggung jawab yang cukup kepada karyawan.
Gaya kepemimpinan yang kurang efektif* Otoriter, kurang komunikatif, atau kurang memberikan dukungan.
Solusi Masalah SDM yang Dapat Diterapkan
Perbaikan pada Aspek Kepemimpinan
Rekrutmen Direktur Operasional: Jika pimpinan mengalami titik jenuh, merekrut direktur operasional yang kompeten dapat membawa energi dan ide baru.
Pelatihan Kepemimpinan: Pimpinan perlu mengikuti pelatihan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi, delegasi, dan motivasi.
Peningkatan Keterlibatan Karyawan: Pimpinan perlu menciptakan lingkungan kerja yang positif, memberikan umpan balik yang konstruktif, dan menghargai kontribusi karyawan.
Perbaikan pada Aspek Karyawan:
Pelatihan dan Pengembangan: Memberikan pelatihan yang relevan dengan kebutuhan industri, seperti keterampilan pemasaran digital, layanan pelanggan, dan pengetahuan produk.
Program Motivasi dan Penghargaan: Memberikan insentif, bonus, atau pengakuan atas kinerja yang baik.
Membangun Budaya Kerja Positif: Mendorong komunikasi terbuka, kerja sama tim, dan saling menghormati.
Membangun tim yang solid: mengadakan kegiatan-kegiatan yang dapat mempererat hubungan antar karyawan.
Perbaikan pada Aspek Pemasaran:
Pelatihan Pemasaran: Memberikan pelatihan kepada karyawan mengenai strategi pemasaran digital, penggunaan media sosial, dan teknik penjualan.
Membangun Jiwa Pemasaran: Mendorong karyawan untuk proaktif dalam mencari peluang pemasaran, membangun hubungan dengan pelanggan, dan mempromosikan layanan.
Memperbaiki sistem pemasaran: meningkatkan kualitas pemasaran melalui media sosial, iklan, dan lain lain.